Tuhan Menjawab Ikhtiar: Kisah Bapak Penjual Bakso yang Menerima Rezeki Tak Terduga

oleh Ramanda Aulizabullet
Ditinjau oleh Thomas Iskandar
Sumber: youtube/@ownerjestham
Sumber: youtube/@ownerjestham

Tuhan Menjawab Ikhtiar: Kisah Bapak Penjual Bakso yang Menerima Rezeki Tak Terduga

Kota Medan - (08/04/25) Di tengah terik matahari yang menyengat dan debu jalanan yang beterbangan, seorang Bapak tua berusia 63 tahun setia mengayuh sepeda tuanya, berkeliling menjual bakso demi menghidupi istri dan cucu yang Ia rawat. Dengan tenaga yang tak lagi muda, Ia melewati hari-hari di mana dagangannya tak selalu laku, tapi tak sekalipun keluh kesah menghampiri bibirnya. Baginya, ini adalah bagian dari perjuangan hidup yang harus dijalani dengan ikhlas.



Pertemuan itu bermula ketika Jestham menyapa Bapak penjual bakso yang sedang beristirahat di pinggir jalan. "Hai Pak, baksonya masih ada?" tanyanya ramah. Dengan wajah lelah namun penuh semangat, Bapak itu mengangguk, lalu dengan cekatan menyiapkan pesanan lima bungkus bakso. Saat ditanya berapa banyak dagangannya yang terjual hari itu, Ia hanya menjawab, "Ah, ini baru sedikit." Rupanya, Ia sudah berkeliling sejak pagi, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mencari spot yang ramai pembeli. "Kalau habis semua, dapat sekitar Rp400.000," ungkapnya. Padahal, Ia sering pulang hingga jam 11 malam, dengan sepeda dan tenaga yang terkuras.



Ketegaran dan Semangat Juang Seorang Bapak
Ketegaran dan Semangat Juang Seorang Bapak


Yang membuat hati tersentuh adalah keteguhannya bekerja bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk sang istri dan cucu yang ia asuh. Meski usianya sudah senja, ia tak mau membebani anak-anaknya. Bakso yang ia jual pun dibuat sendiri bersama sang istri, sebuah usaha kecil yang dijalani dengan penuh kesabaran sejak tahun 1990-an.



Jestham dan tim tak hanya membeli bakso, tetapi juga mendengarkan cerita perjuangan Bapak itu dengan hati terbuka. Saat transaksi selesai, mereka memberikan uang lebih sebagai bentuk apresiasi. "Tawar sedikit boleh, Pak?" tanya Jestham sambil menyelipkan rezeki tambahan. Bapak itu awalnya tak menyadari, tapi begitu melihat nominalnya, air matanya tak terbendung. Dengan suara bergetar, Bapak itu mengungkapkan betapa ini adalah rezeki yang sama sekali tak pernah Ia duga. Ia pun mengucap syukur sambil mendoakan kebaikan untuk Jestham dan tim.



Momen haru itu mengajarkan satu hal, di balik kesederhanaan, ada keteguhan yang luar biasa. Bapak itu mungkin hanya seorang penjual bakso keliling, tapi tekadnya untuk terus berjuang tanpa mengeluh adalah contoh nyata keikhlasan. "Yang penting kita sudah berusaha. Selebihnya, pasrah pada Yang Di Atas," katanya. Prinsip hidupnya sederhana, tapi sarat makna rezeki akan datang dari jalan yang tak terduga, asal kita tak pernah berhenti berikhtiar.



Di akhir pertemuan, Jestham berpesan, "Jangan lihat ombaknya, tapi lihat Tuhan yang selalu menolong." Kata-kata itu seakan menyirami benih optimisme dalam diri Bapak penjual bakso. Perjuangannya mungkin belum usai, tapi hari itu, Ia pulang dengan senyum syukur dan keyakinan baru, selama ada niat tulus, rezeki akan menemukan jalannya sendiri. setiap ketulusan yang kita tabur, akan kembali sebagai kebahagiaan yang tak ternilai.

Referensihttps://youtu.be/QfuWnbauCg8