Air Mata Syukur Bapak Agung: Kisah Driver Ojol yang Diberi Kejutan Belanja Sepuasnya

Air Mata Syukur Bapak Agung: Kisah Driver Ojol yang Diberi Kejutan Belanja Sepuasnya
Pulo Brayan, Kota Medan - (22/01/25) Di tengah kesibukan kota yang tak kenal lelah, terkadang Tuhan mengirimkan berkah melalui cara-cara yang tak terduga. Seperti itulah hari ketika Jestham memutuskan untuk menjadi perantara rezeki bagi seorang asing. Ia memesan layanan Ojek Online dan berharap bisa memberikan kejutan kepada orang yang beruntung. Kali ini, rezeki itu jatuh kepada Bapak Agung, seorang driver ojol yang selama ini gigih berjuang di balik kemudi, menaklukkan terik dan hujan demi sesuap nasi bagi keluarga.
Saat Jestham menawarkan belanja kebutuhan sepuasnya di minimarket, Bapak Agung sempat tertegun. Tangannya gemetar, matanya berkaca-kaca. "Allahu Akbar... Mau, Mbak, tapi takut ngerepotin," ucapnya lirih, seolah tak percaya bahwa hari itu, rezeki datang menghampirinya seperti mimpi di siang bolong. Dengan penuh semangat, Jestham memberikan waktu 2 menit bagi sang Bapak untuk mengambil segala kebutuhan pokoknya sepuas hati di antara rak-rak minimarket yang berjejal.

Dengan sigap, pria yang mengutamakan keluarga di atas segalanya itu memenuhi keranjang belanjaannya. Pampers dan susu untuk anak balitanya menjadi prioritas utama, diikuti bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur. Setiap barang yang diambilnya bukan sekadar kebutuhan fisik, melainkan wujud kasih sayang seorang ayah yang tak pernah lelah berjuang.
Kehidupan sebagai driver ojol yang dijalani Bapak Agung penuh dengan lika-liku. Kehidupan sebagai driver ojol yang dijalani Bapak Agung penuh dengan lika-liku. Pendapatan yang tak menentu seringkali memaksanya untuk berhitung ulang antara membeli beras lima kilo atau sepuluh kilo. Namun di balik semua kesulitan itu, tekadnya untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya tak pernah goyah. Nama Alvi Zafran Herliansyah dan Aghnia Zalindra Herliansyah yang penuh doa menjadi penyemangatnya untuk terus melangkah.
Ketika diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan kepada istri tercinta, air mata yang selama ini ditahannya akhirnya tumpah. Dalam diam, terucap rasa syukur atas pengorbanan seorang perempuan yang tak pernah mengeluh meski hidup serba kekurangan. Sebuah pengakuan tulus dari suami yang menyadari betapa berat perjuangan mereka bersama.
Jestham yang mendengar dengan hangat, turut memberikan semangat kepada sang Bapak, menguatkan bahwa tidak ada doa yang sia-sia dimata Tuhan, walau kadang hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan doa yang kita panjatkan, tetapi satu hal yang harus kita percayai bahwa jawaban yang Tuhan beri adalah jawaban terbaik untuk kita. Ia mengungkapkan mengenai pertemuan mereka hari ini adalah suatu berkat yang telah Tuhan atur, sesulit apapun jalannya apabila sudah menjadi rezeki kita, Tuhan akan bukakan jalannya menemui kita, layaknya pertemuan mereka hari ini.
Saat hendak berpisah, Jestham menyiapkan kejutan terakhir. "Pak, ini ada sedikit rezeki nanti bisa buat beli martabak atau bolu," ujarnya sambil menyerahkan uang tambahan dengan wajah berseri. Dengan perasaan sungkan, Bapak Agung menerima bantuan tambahan dari Jestham, "Wah, Mbak, saya sudah dapat banyak sekali..." ucapnya terbata-bata, namun Jestham segera menenangkan, "Ini rezeki dari Tuhan, Pak, untuk istri tercinta, anak-anak, dan ibu mertua di rumah, belikan martabak kesukaan mereka ya," sambil tersenyum hangat. Air mata Bapak Agung pun mengalir, "Alhamdulillah... Terima kasih banyak, Mbak, terima kasih banyak" gumamnya sambil menengadah syukur, diiringi doa tulus Jestham, "Semoga keluarga Bapak sehat selalu, rezekinya lancar, dan apa yang diterima hari ini menjadi berkah," yang dijawab lirih Bapak Agung dengan "Amin" penuh haru, mengakhiri pertemuan ini dengan hati yang berbunga-bunga.
Semangat pantang menyerah Bapak Agung adalah bukti cinta sejati seorang kepala keluarga. Semoga setiap kilometer yang ditempuh, setiap peluh yang menetes, dan setiap doa yang dipanjatkan, berubah menjadi berkah tak terduga. Teruslah melangkah dengan keyakinan, Pak! Bahwa di balik semua kesulitan, selalu ada tangan Tuhan yang bekerja dengan cara-Nya yang terbaik.