Berkah Desember : Kisah Berbagi dan Harapan di Tengah Kesulitan

Berkah Desember : Kisah Berbagi dan Harapan di Tengah Kesulitan
Medan Sunggal, Kota Medan - (24/12/24) Di penghujung tahun, di tengah keramaian kota yang tak pernah berhenti, sebuah kisah inspiratif terjadi. Jesica Thamrin yang kala itu sedang melintasi jalanan, tak sengaja bertemu dengan seorang ibu bernama Evi di pinggir jalan. Pertemuan sederhana ini ternyata membawa makna yang mendalam bagi kedua belah pihak.
“Ibu mau ke mana?” tanya Jestham saat melihat sang Ibu berjalan sendirian.
“Mau pulang, Bu. Habis cari duit, keliling.” jawab Ibu Evi dengan wajah lelah.
Jestham yang mendengar penuturan sang Ibu, lantas ingin membagikan seutas kebaikan untuk diulurkan kepada sang Ibu. Ia mengajak Ibu Evi untuk ikut dengannya ke minimarket terdekat, untuk membelanjakan beberapa kebutuhan pokok yang harapannya akan bermanfaat bagi sosok Ibu yang Ia temui tersebut.
Dengan senang hati yang menggebu Ia menerima tawaran dari Jestham, seraya berjalan bersamaan dengan Jestham menuju kearah minimarket terdekat yang tak jauh dari tempat mereka bertemu. Ibu Evi, seorang wanita paruh baya berusia 55 tahun, adalah seorang pemulung yang setiap hari berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia tinggal bersama adiknya di sebuah kamar kecil, memasak, dan hidup seadanya disana. Meski hidup dalam kesulitan, Bu Evi tetap bersyukur dan tak pernah menyerah.
Di sinilah mereka berada sekarang, di minimarket itu, Jestham memberikan kesempatan untuk sang Ibu berbelanja dengan waktu 2 menit, Ia dapat mengambil apapun berbagai keperluan rumah dan apapun yang Ia butuhkan di waktu tersebut. Dengan semangat, Ibu Evi mulai mengambil beras, minyak, telur, gula, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Wajahnya bersinar penuh syukur, sambil terus mengucapkan terima kasih kepada Jestham dan terus memanjatkan syukur kepada Tuhan. Baginya, Desember ini adalah penutup terindah pada akhir tahunnya.
Ia mengungkapkan bagaimana perasaannya kala itu, seraya terus-menerus memanjatkan doa kepada Tuhan agar biarlah Tuhan yang mengabulkan doa sebagai balasan kepada Jestham yang telah mengulurkan tangan nya kepada mereka yang sangat lemah ekonominya. Sedikit lika-liku Ia ceritakan bagaimana kerasnya hari-hari yang Ia jalani sebagai seorang pemulung, dengan pendapatan yang minim Ia cukupkan untuk segala kebutuhan yang ada. Yang mana dari hasil itulah Ia bisa makan sehari-harinya.
Ibu Evi juga menceritakan ada sedikit kepahitan yang Ia rasakan, tentang sebuah mimpinya yang Ia pendam, termasuk keinginannya untuk menjadi seorang pendeta, yang harus Ia tinggalkan karena keadaan keluarga. Ia berdoa setiap sebelum memulai harinya, berharap Tuhan berikan rezeki untuknya, di usia saat ini Ia hanya mengharapkan sebuah rezeki kesehatan, dan dicukupkan makan nya sehari-hari sebagai kebutuhan pokok dari setiap makhluk yang hidup. Walaupun Ia mengatakan sudah tak sering melangkahkan kaki nya kepada Tuhan, tetapi Ia tak lupa untuk selalu mempercayai akan sebuah nikmat yang telah Tuhan berikan.

Jestham yang mendengar kisah dari sang Ibu, merasa terharu dan termotivasi. Sedikit tambahan rezeki Ia berikan untuk Ibu Evi, berharap ini dapat membantunya untuk meringankan segala beban yang ada. Di penutupan akhir tahun dan ditengah penyambutan Hari Natal ini, Ia berharap agar sang Ibu dapat merasakan kembali kerinduannya akan datang kepada Tuhan. Jestham mengatakan bahwa Tuhan selalu memiliki rencana terbaik. Ibu Evi, yang saat itu juga tak kuasa menahan air matanya, menerima dengan penuh syukur atas nikmat berlipat yang Tuhan limpahkan untuknya. Ia turut mendoakan Jesica Thamrin, agar setiap kebaikan yang telah diberikan untuknya ini menjadi balasan kebaikan yang berlipat juga yang Tuhan akan bayarkan.
Di balik kesulitan, akan selalu ada harapan. Berbagi tidak hanya meringankan beban orang lain, tetapi juga membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi diri sendiri. Tuhan tidak akan berikan cobaan melebihi kemampuanmu. Ketika putus asa, ingatlah, Tuhan bersamamu disetiap langkahmu melewatinya. Sehat selalu, ya, Ibu. Ketulusan doamu akan selalu menyinari segala harapan-harapan yang kau tabur.