Harapan dalam Setiap Sampah: Perjuangan Ibu dan Anak untuk Hidup

oleh Ramanda Aulizabullet
Ditinjau oleh Thomas Iskandar
Sumber: youtube/@ownerjestham
Sumber: youtube/@ownerjestham

Harapan dalam Setiap Sampah: Perjuangan Ibu dan Anak untuk Hidup

Jl. Prof. H. M. Yamin, Kota Medan - (07/04/25) Di balik gemerlap perayaan Lebaran yang penuh sukacita, ada kisah pilu seorang Ibu dan ketiga anaknya yang bertahan hidup dengan mengais rezeki dari rongsokan. Setiap hari, mereka berkeliling tanpa alas kaki, menembus terik matahari dan debu jalanan, hanya untuk mendapatkan sedikit penghasilan dari karton bekas yang dijual. Sang Ibu, dengan wajah lelah namun penuh ketabahan, mengaku bahwa impian untuk pulang kampung dan merayakan Lebaran bersama sanak saudara hanyalah mimpi yang tak terjangkau. "Belum ada duit," ujarnya lirih, sementara anak-anaknya yang masih kecil memandang dengan mata penuh harap.



Pertemuan tak terduga dengan Jestham menjadi titik balik dalam hidup mereka. Saat Jestham melihat keluarga itu berjuang di pinggir jalan, hatinya tergerak. Ia tak hanya ingin mengulurkan tangan, tetapi juga mendengarkan cerita mereka dengan penuh empati. Anak sulungnya, Rian, yang berusia 18 tahun, mengaku kesulitan mencari pekerjaan. Jestham pun segera menawarkan solusi, "Nanti kerja tempat saya ya." Janji itu seperti angin segar bagi keluarga yang hampir putus asa.



Tak berhenti di situ, Jestham memberikan bantuan tunai sebagai bekal mudik. Air mata bahagia pun mengalir ketika sang Ibu menyadari bahwa impiannya untuk pulang kampung akhirnya terwujud. Tangisnya pecah saat menerima berkat itu digenggam bersama dengan pelukan kecilnya kepada sang anak. Hanya hal sederhana, untuk dapat membeli pakaian terbaik di hari kemenangan dan dapat kembali berkumpul ke kampung halaman, sesuatu yang sebelumnya mustahil mereka miliki. "Ini rezeki dari Tuhan untuk Ibu dan keluarga," ucap Jestham dengan lembut, mengingatkan mereka bahwa di balik kesulitan, selalu ada rencana indah dari Yang Maha Kuasa.



Sosok Ibu Cahaya Kehidupan
Sosok Ibu Cahaya Kehidupan


Keluarga itu bukan hanya mendapat bantuan materi, tetapi juga suntikan semangat. Jestham berpesan, "Ingat salat, andalkan Tuhan. Percaya, selalu ada jalan walaupun terlihat sulit." Kata-kata itu seperti menguatkan kembali jiwa mereka yang sempat lelah diterpa kerasnya kehidupan. Sang Ibu, yang sebelumnya hampir menyerah, kini tersenyum penuh harap. Ia pun berjanji untuk terus bersabar dan bersyukur.



Di tengah hingar-bingar perayaan, masih banyak keluarga seperti mereka yang berjuang di pinggiran. Namun, melalui alur kehidupan ini membuktikan bahwa kebaikan kecil bisa menjadi cahaya besar bagi yang membutuhkan. Jestham, dengan tangan terbuka dan hati yang tulus, telah mengubah Lebaran mereka yang dianggap bagai kepedihan menjadi kebahagiaan. "Percayalah, hari-hari indah telah menanti di depan." Ucap Jesica Thamrin dengan penuh percaya dan menghangatkan. Dan bagi keluarga itu, hari indah itu akhirnya tiba berkat pertolongan Tuhan dan kebaikan sesama.

Referensihttps://www.youtube.com/watch?v=8473PCcuL7g