Langkah Penuh Semangat: Kisah Bapak Penjual Kacamata yang Tak Pernah Menyerah

oleh Ramanda Aulizabullet
Ditinjau oleh Thomas Iskandar
Sumber: youtube/@ownerjestham
Sumber: youtube/@ownerjestham

Langkah Penuh Semangat: Kisah Bapak Penjual Kacamata yang Tak Pernah Menyerah

Jl. Mahkamah, Medan Maimun - (28/02/25) Sore itu, di tengah hiruk-pikuk Kota Medan, Jesica Thamrin bertemu dengan seorang Bapak penjual kacamata keliling yang sedang berjualan di bawah terik matahari. Meski hanya berhasil menjual satu pasang kacamata di hari itu, raut wajahnya tetap dipenuhi senyum dan semangat. Bapak itu bercerita bahwa Ia berjualan demi menghidupi keluarga, termasuk anak bungsunya yang masih kuliah di Banda Aceh. Perjuangannya yang tak kenal lelah membuat Jestham tersentuh, lalu berniat ingin membeli beberapa pasang kacamata yang Ia jajakan.



Senyum Hangat Seorang Ayah Yang Berjuang Demi Orang Tersayang
Senyum Hangat Seorang Ayah Yang Berjuang Demi Orang Tersayang


Dengan ramah, Bapak itu memperlihatkan koleksi kacamatanya yang beragam, mulai dari harga Rp30.000 hingga Rp50.000. Beberapa di antaranya dilabeli "anti radiasi," yang Ia promosikan dengan antusias. Jestham pun mencoba beberapa model sebelum memutuskan membeli. Dalam transaksi sederhana itu, terlihat jelas ketulusan sang Bapak, yang meski hidup pas-pasan, tetap bersyukur atas setiap rezeki yang datang.



Tak hanya berjualan, bapak itu juga bercerita tentang keluarganya. Ia memiliki delapan anak, sebagian sudah mandiri, sementara yang paling kecil masih menuntut ilmu di Banda Aceh. "Harapan saya sederhana, anak-anak jadi orang baik dan sukses dalam menuntut ilmu," katanya dengan mata berbinar. Doa tulusnya mengalir begitu natural, menunjukkan betapa besar pengorbanannya sebagai seorang ayah.



Setelah mencoba dan mengambil beberapa pasang kacamata, Jestham mencoba menawar harga sedikit dari harga Rp. 150.000. Sang Bapak mengatakan bahwa harga tersebut sudah banting harga, layaknya seperti marketing di salah satu E-Commerce, namun dengan sangat tulus Ia membiarkan Jestham menawar harga dari harga seharusnya. Bukannya mendapat potongan harga, Jestham justru memberikan kejutan untuk sang Bapak, Ia membayarkan dengan harga lebih, berharap dengan uluran rezeki ini dapat meringankan beban Bapak dan juga dapat bermanfaat untuk kebutuhan sang anak yang sedang menempuh pendidikan di seberang rantau.



"Alhamdulillah, Saya senang banget!" Rasa haru dan bahagia tergambar jelas di wajahnya. Ia mengaku jarang mengalami kejadian seperti ini, membuatnya semakin yakin bahwa kebaikan akan selalu kembali kepada mereka yang berbuat baik. Ketika ditanya tentang rahasia tetap semangat, Bapak itu menjawab dengan bijak, "Kalau kita dekat sama Tuhan, kita akan merasa cukup karena hati selalu penuh syukur." Baginya, rezeki bukan hanya soal jumlah, tetapi juga keikhlasan dalam berusaha. "Yang penting jangan patah semangat," pesannya, mengingatkan bahwa setiap perjuangan pasti ada hasilnya.



Sebelum berpisah, Jestham mendoakan sang Bapak agar selalu sehat dan dilancarkan rezekinya. "Semangat terus, Pak! Kami doakan anak-anak juga sukses semua," ucapnya. Bapak itu pun mengangguk penuh syukur, melanjutkan perjalanan dengan langkah yang seolah lebih ringan dan semangat yang lebih berkobar. Sehat selalu, Bapak, karena di dunia ini, pahlawan sejati seringkali berjalan tanpa jubah, hanya dengan senyuman tulus dan hati yang tak kenal lelah.

Referensihttps://youtu.be/UlL8gBAZGbQ