Ibu di Balik Cat Silver : Menggendong Harapan di Tengah Derita

oleh Ramanda Aulizabullet
Ditinjau oleh Thomas Iskandar
Sumber: youtube/@ownerjestham
Sumber: youtube/@ownerjestham

Ibu di Balik Cat Silver : Menggendong Harapan di Tengah Derita

Medan Sunggal, Kota Medan - (21/05/25) Di antara ribuan wajah yang berlalu lalang di jalanan kota, ada satu sosok yang membuat Jestham terpaku. Seorang perempuan muda dengan seluruh tubuh berselimut cat perak tengah berdiri di pinggiran jalan sambil mengayun-ayunkan bayi mungil direngkuhannya. Perempuan itu adalah Lia, di usianya yang baru 21 tahun, Ia sudah memikul tanggung jawab sebagai Ibu dari dua anak. Meski wajahnya terlihat lelah, semangat Lia tak pernah surut. Ia rela bekerja keras demi membantu suaminya yang juga berprofesi sebagai manusia silver, agar kedua anaknya tidak merasakan pahitnya kehidupan seperti yang Ia alami.



Lia bercerita bahwa Ia sudah terbiasa hidup di jalanan sejak kecil. Ditinggal orang tua tanpa kabar, Ia hanya diasuh oleh neneknya yang kini telah meninggal. Tanpa keluarga yang lengkap, Lia harus mandiri sejak remaja. Bahkan, di usia 16 tahun, Ia sudah mengandung anak pertamanya. Kini, di usia 21 tahun, Lia mengurus anak keduanya, Alvaro, sambil berjuang mencari nafkah di bawah terik matahari. "Dari kecil memang hidup di jalanan, sudah biasa," ujarnya dengan senyum ikhlas.



Meski hidup serba kekurangan, Lia tak ingin anak-anaknya merasakan hal yang sama. Ia memastikan mereka tetap terpenuhi kebutuhan dasarnya, seperti susu dan makanan. "Kalau dapat rezeki, kalau sudah cukup untuk makan dan beli susu langsung pulang. Enggak usah lama-lama di lampu merah, kasihan anak," katanya. Lia memilih bekerja seadanya demi menjaga buah hatinya, karena tak ada yang bisa mengasuh anaknya selain dirinya sendiri.



Perjuangan Hebat Seorang Ibu
Perjuangan Hebat Seorang Ibu


Ketika ditanya tentang orang tuanya, Lia hanya bisa terdiam. Matanya berkaca-kaca saat mengungkapkan kerinduannya. "Kalau bisa, aku ingin mereka pulang, pengen jumpa. Dari kecil belum pernah ketemu," ujarnya lirih. Meski sedih, Lia tak membiarkan masa lalunya menjadi beban. Ia bertekad memberikan kasih sayang penuh pada anak-anaknya, sesuatu yang tak pernah Ia dapatkan.



Melihat perjuangan Lia, Jestham tergerak memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian. Air mata Lia pun tak terbendung saat menerima bantuan tak terduga itu. "Makasih banyak, yaa, Kak. Semoga rezekinya lancar," ucapnya penuh syukur. Jestham berdoa agar Lia dan keluarganya selalu dilindungi, diberi kesehatan, dan kemudahan rezeki.



Harapan Lia untuk anak-anaknya sederhana, Ia ingin mereka hidup lebih baik darinya. "Aku mau mereka masa depannya bagus, enggak seperti aku. Yang penting mereka bahagia," tuturnya. Jestham juga tak lupa mengingatkan, agar selalu ingat salat, karena hanya Tuhanlah yang memberi rezeki dan kekuatan.



Dengan segala kesederhanaan dan keterbatasannya, seorang Ibu yang tangguh ini memiliki tekad baja untuk memutus rantai kesulitan yang Ia alami. Jestham pun mengakhiri pertemuan dengan doa terbaik, "Semoga Kakak dan keluarga selalu diberi kemudahan. Percayalah, di balik perjuangan, ada kebaikan yang tak terduga."

Referensihttps://www.youtube.com/watch?v=vvg0AT_nPyI