Langkah Semangat di Tengah Terik : Kisah Kakek Penjual Kerupuk Yang Tak Pernah Menyerah

oleh Ramanda Aulizabullet
Ditinjau oleh Thomas Iskandar
Sumber: youtube/@ownerjestham
Sumber: youtube/@ownerjestham

Langkah Semangat di Tengah Terik : Kisah Kakek Penjual Kerupuk Yang Tak Pernah Menyerah

Kota Medan - (24/02/25) Di antara gemuruh kehidupan kota yang tak pernah berhenti, Jesica Thamrin kembali melanjutkan perjalanan mulianya untuk menyebarkan kebaikan. Suatu siang yang terik, pandangannya tertangkap pada sosok renta yang perlahan melangkah di tepi jalan. Seorang Kakek berusia 73 tahun dengan postur tubuh yang sudah bungkuk akibat beban waktu, namun semangatnya masih membara seperti api yang tak pernah padam. Kedua tangannya menggenggam erat keranjang wadah yang berisi dagangan sederhana, sementara sinar matahari yang menyengat seolah tak mampu menghentikan langkahnya yang tekun.



Terpana menyaksikan ketabahan sang Kakek. Tanpa ragu, langkahnya segera mengarah ke sosok renta tersebut. Pertemuan dua generasi ini pun menjadi momen yang mengharukan. Mata Jestham menangkap detail-detail kehidupan yang terpancar dari raut wajah sang Kakek, kerutan di sudut matanya yang menyimpan ribuan kenangan, tangan-tangan berurat yang telah bekerja keras seumur hidup, serta senyuman tulus yang tetap terjaga meski hidup tak selalu berpihak.



Semangat Menyala di Usia Senja
Semangat Menyala di Usia Senja


Sang Kakek ternyata telah menempuh perjalanan jauh dari Padang ke Medan hanya untuk menjajakan dagangannya. Hari itu, nasib tak berpihak padanya. Dagangannya sepi pembeli, padahal Ia telah berjalan kaki sejak subuh. Penghasilannya yang tak menentu seringkali hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan paling dasar. Namun semangatnya tak pernah pudar, Ia tetap bersyukur masih bisa bekerja dengan cara yang halal meski harus menanggung lelah yang tak terperi. Di balik ketegarannya, tersimpan kerinduan mendalam akan kampung halaman di Padang yang sudah lama tak Ia kunjungi.



Menyadari perjuangan hidup yang tak kenal lelah ini, Jestham tergerak untuk memberikan pertolongan. Dengan penuh hormat, seluruh dagangan sang Kakek dibelinya, disertai jumlah uang yang jauh melebihi nilai barang-barang tersebut. Bantuan ini bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan juga menjadi bekal bagi sang Kakek untuk mewujudkan kerinduannya pulang ke kampung halaman. Air mata haru pun menggenang di mata sang kakek, tangannya yang keriput gemetar memegang bantuan tak terduga itu.



Di tengah teriknya kehidupan yang tak selalu berpihak, sang Kakek telah membuktikan bahwa semangat tak pernah mengenal usia. Setiap langkahnya yang gigih, setiap tetes keringat yang mengalir, dan setiap senyuman yang tetap terjaga di tengah kesulitan adalah bukti nyata ketangguhan jiwa. Semoga perjuangan Kakek, selalu dilapangkan jalan oleh Yang Maha Kuasa, diberi kesehatan yang berlimpah, dan kebahagiaan yang tak terhingga. Semoga kerinduanmu akan kampung halaman segera terobati, dan setiap langkah ke depan dihiasi dengan kemudahan serta keberkahan. Teruslah menjadi inspirasi bagi kita semua, karena ketabahanmu adalah cahaya yang menerangi makna hidup sesungguhnya.

Referensihttps://youtu.be/DZRAR0nQr_0