Pengorbanan Seorang Ibu Ojol: Kisah Haru di Balik Perjuangan ibu untuk Anak-Anak dan Keluarganya
Pengorbanan Seorang Ibu Ojol: Kisah Haru di Balik Perjuangan ibu untuk Anak-Anak dan Keluarganya
Medan Baru, Kota Medan - (28/01/25) Hari itu, langit menggantung kelabu dengan rintik hujan yang tak kunjung reda. Di depan sebuah minimarket, seorang perempuan paruh baya dengan jaket Grab basah kuyup terlihat sedang berteduh. Tubuhnya yang lelah bersandar pada motornya, matanya menatap jauh ke jalanan sepi. Tak ada keluhan yang terucap, hanya nafas berat yang sesekali menghembus dari bibirnya yang kering.
Jestham memperhatikannya dari kejauhan. Tanpa banyak pikir, Ia pun mendekat memulai dengan sapaan yang hangat, sang Ibu dengan penuh senyuman yang tak lepas dari raut wajahnya tersebut menjawab dengan lembut mengatakan bahwa hari ini Ia hanya baru mendapatkan 2 orderan saja. Ditengah kondisi hujan mengguyur seperti ini, Ia masih tersenyum dengan ikhlas seolah menyerahkan rezeki-rezeki itu sudah disiapkan oleh sang Pemberi rezeki.
"Andai kata saya ada rezeki dari Tuhan, mau belanjain Ibu sembako sepuasnya selama 2 menit, mau, Bu?" Senyum dari wajah sang Ibu tidak luntur mendengar tawaran dari Jestham, namun tak urung membuatnya menangis haru ditengah keadaan yang sulit ini, Ia seolah mendapatkan mukjizat dari-Nya.
Driver ojek online itu bernama Ibu Darnita. Dengan gesit, Ibu Darnita mengambil beras, minyak, telur, dan beberapa bahan pokok lainnya. Setiap barang yang Ia masukkan ke keranjang seolah memiliki cerita tersendiri, cerita tentang perjuangan hidupnya sebagai seorang Ibu sekaligus driver Grab. Tangan-tangannya yang kasar dan berurat nampak cekatan memilih barang, seolah waktu dua menit yang diberikan adalah kesempatan emas yang tak boleh disia-siakan.
Di balik senyumnya yang hangat, terpancar jelas jejak perjuangan panjang. Ibu Darnita dan suaminya sama-sama bekerja sebagai driver ojek online, berangkat pagi dan pulang larut malam hanya untuk memastikan anak-anak mereka bisa terus bersekolah. Mereka hidup dengan pas-pasan, tapi tak pernah sekalipun anak-anaknya mengeluh meski hanya makan tempe atau telur di hari-harinya.
Kehidupan sebagai driver online penuh dengan tantangan. Dari terik matahari yang menyengat hingga hujan yang mengguyur tanpa ampun. Tak jarang Ia menerima komplain dari pelanggan yang tak sabar, atau bahkan menghadapi orang-orang yang tak ramah. Namun, Ibu Darnita memilih untuk tetap tenang dan ikhlas. Ia percaya bahwa setiap kebaikan yang dilakukannya akan kembali suatu hari nanti, meski tak harus dari orang yang sama.
Jestham yang terhanyut dengan alur kisah perjuangan sang Ibu juga tak mampu menahan harunya, dengan tabah dan kuatnya satu keluarga kecil ini bersatu padu saling melengkapi dan mensyukuri atas apa yang diberi pada kehidupan ini, membuat keinginannya akan mengulurkan tangan untuk membantu sang Ibu. Ia mendengar bahwa sesekali saat sedang bekerja, Ibu Darnita kerap mendapati keluarga yang sedang menikmati waktu bersama diluar, menghabiskan waktu dengan orang-orang tersayang.
"Ibu, ini ada rezeki dari Tuhan, untuk Ibu dan keluarga, untuk bisa pergi anak-anak keluar jalan-jalan ya" Ibu Darnita kembali tak kuasa menahan haru. Air matanya jatuh lagi, kali ini bukan karena lelah atau sedih, melainkan karena rasa syukur yang begitu mendalam. Dalam hatinya, Ia berdoa agar anak-anaknya kelak bisa hidup lebih baik, dan bahwa semua pengorbanannya selama ini tidak akan sia-sia.
Dalam hatinya bergolak rasa syukur yang begitu besar, syukur karena di tengah perjuangannya yang kerap terasa sunyi, Tuhan masih mengirimkan pertolongan melalui tangan-tangan baik seperti orang dihadapannya ini. Semangat terus Ibu Darnita! Perjuangan tulusmu sebagai seorang Ibu takkan pernah sia-sia, karena setiap langkah ikhlas yang kamu ayunkan pasti akan berbuah kebaikan yang suatu hari nanti akan kembali padamu dalam bentuk yang tak terduga.
