Perjalanan Penuh Berkah : Perjuangan Bapak Pedagang Molen yang Rajin Beribadah

oleh Ramanda Aulizabullet
Ditinjau oleh Thomas Iskandar
Sumber: youtube/@ownerjestham
Sumber: youtube/@ownerjestham

Perjalanan Penuh Berkah : Perjuangan Bapak Pedagang Molen yang Rajin Beribadah

Kota Binjai, Sumatera Utara - (08/02/25) Jalanan kota Binjai, di tengah gemerlap persiapan perayaan Imlek kala itu, di sudut jalan yang terabaikan, seorang Bapak berjuang melawan kerasnya hidup. Kontras antara kemeriahan dan kesepian, antara harapan dan kesulitan, menjadi latar belakang sebuah kisah yang menyentuh hati, menjadi panggung sebuah drama kehidupan.



Jesica Thamrin dan tim nya, yang tengah menapaki jalanan itu, tak sengaja menangkap pemandangan yang mampu menggugah hati. Di tepian jalan yang berdebu, seorang Bapak renta dengan sebuah gerobak molen sederhana nya, menunggu dengan harap-harap ada orang yang datang untuk membeli.



Dengan langkah pelan, Jestham menghampiri sang Bapak, menyapa dengan senyum tulus. Sedikit interaksi terjalin. Sang Bapak adalah seorang suami sekaligus Ayah dari lima anak, menceritakan kisah hidupnya yang penuh liku. Mulai dari fajar menyingsing hingga senja meredup, Ia berkeliling dengan gerobak molen nya, berpindah dari tempat ke tempat, namun tak pernah lupa menunaikan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Di sela kesibukan, Ia selalu menyempatkan diri untuk beribadah, bahkan menjadi imam di masjid sebelum fajar mulai terbenam.



Sang Bapak menuturkan suka duka dalam berdagang, kadang dagangannya habis terjual, kadang tak satu pun terjual. Namun, ia tak menyerah, selalu berjuang demi keluarga yang menanti di rumah. Ia mengungkapkan betapa besar rasa cinta nya untuk keluarga, terutama pada sang Istri, yang telah banyak berkorban demi merawat dan mendidik anak-anaknya. Bahkan hanya dengan menceritakannya saja, Ia tak mampu menahan haru.




Bapak Penjual Molen Giat Bekerja dan Beribadah
Bapak Penjual Molen Giat Bekerja dan Beribadah


Jestham merasa terenyuh, seolah jiwanya disentuh oleh keajaiban. Tanpa ragu, Ia membeli seluruh dagangan sang Bapak, agar Ia bisa pulang lebih awal dan memeluk keluarganya. Air mata haru membasahi pipi sang Bapak, Ia merasa sangat bersyukur dapat dipertemukan dengan kebaikan Jestham, seolah ada malaikat yang menyamar.


Saat itu, kenangan akan nasihat dan kasih sayang dari Ibunya yang kembali teringat, membuatnya merasa sangat diberkati, seolah jiwanya diterangi cahaya ilahi. Melihat ketulusan, keteguhan, dan cinta yang terpencar dari sang Bapak, Jesica Thamrin yang saat itu tak hanya menandaskan dagangannya, tetapi juga memberikan sedikit rezeki tambahan, bagai setetes embun di gurun yang tandus. Sang Bapak menerima pemberian itu dengan mata berkaca-kaca, tak mampu menahan rasa terjma kasih dan syukur yang membuncah.


Kisah ini adalah cermin kehidupan, yang memantulkan kekuatan cinta dan tanggung jawab seorang Ayah dan Suami. Keteguhan hati, kesabaran, dan semangat untuk berjuang demi keluarga adalah teladan yang patut kita junjung tinggi. Semoga setiap usaha yang dilakukan dengan ikhlas dan doa, selalu mendapat berkah dan pahala dari Sang Pencipta. Semangat terus, Bapak! Semoga setiap langkahmu diiringi kebaikan dan keberkahan, dan semoga kebaikan hati serta kesetiaanmu pada keluarga menjadi inspirasi bagi banyak jiwa.

Referensihttps://youtu.be/O25L2TcPCks