Semangat Seorang Ayah: Kisah Inspiratif Bapak Grab yang Tak Pernah Menyerah untuk Keluarga

Semangat Seorang Ayah: Kisah Inspiratif Bapak Grab yang Tak Pernah Menyerah untuk Keluarga
Medan Timur, Kota Medan - (29/01/25) Di sela-sela deru mesin kendaraan dan teriknya matahari, terselip sebuah pertemuan yang dirajut oleh takdir. Jesica Thamrin, dengan secercah niat baik, mengulurkan tangan kepada seorang Bapak Grab, bukan sekadar memesan tumpangan, melainkan membuka pintu harapan. Saat tawaran belanja keperluan sehari-hari di minimarket itu terucap, matanya berbinar, "Beneran ini, Kak?" tanyanya diiringi dengan senyuman bahagia yang tak mampu tersembunyikan, seakan Ia baru saja menerima berkah yang tak pernah terduga.
Di dalam minimarket yang terang benderang, setiap langkah mereka di antara rak-rak berisi barang kebutuhan pokok terasa seperti sebuah ritual syukur. Dalam waktu 2 menit suasana menjadi riuh, dengan semangat penuh Bapak ojol itu memilih beras kemasan lima kilogram yang biasa dibelinya untuk stok seminggu, kemudian minyak goreng yang masih tersegel rapat. Tangannya yang lincah mengambil beberapa bungkus mie instan, sabun mandi, dan sedikit jajan untuk buah hatinya. Jestham dengan sabar mengikuti setiap pilihannya, sesekali menyelipkan barang-barang tambahan seperti susu dan telur ke dalam keranjang. Suasana hangat tercipta di antara tawa dan canda mereka, seolah semua beban hidup sejenak terlupakan.

Namun, di balik keriangan itu, mengalir sebuah kisah hidup yang penuh liku. Dengan suara parau, sang Bapak mulai bercerita tentang masa lalunya yang kelam. Dulu, Ia adalah seorang mahasiswa yang terbuai oleh gemerlap dunia maya, akunya dengan nada penuh penyesalan. Mata yang biasanya berbinar tiba-tiba redup ketika mengingat masa-masa itu. Tapi hidup harus terus berjalan. Kini, dengan tekad baja, Ia bangkit setiap pagi sebelum matahari terbit, mengayuh motornya yang sudah penuh dengan bekas keausan, siap menembus terik dan hujan demi sesuap nasi untuk keluarga tercinta. "Dari jam 10 pagi sampai seringkali jam 12 malam saya di jalan, Kak. Yang penting bisa bawa pulang Rp200 ribu sehari," ujarnya sambil tersenyum getir.
Cinta terbesar dalam hidupnya terungkap ketika Ia bercerita tentang Afiza, putri kecilnya yang baru berusia empat tahun, dan sang istri yang setia mendampingi dalam suka dan duka. "Dia mau menerima saya apa adanya, Kak," katanya tentang istrinya, matanya berbinar penuh kebanggaan. Saat ditanya tentang harapan untuk anaknya, suaranya tiba-tiba menjadi tegas dan penuh tekad, "Ayah akan selalu berjuang sampai Afiza dewasa, apapun itu akan ayah usahakan." Pesan Jestham pun mengena di hati, "Kesalahan di masa lalu bukanlah akhir segalanya. Yang terpenting adalah kita terus bangkit dan berusaha menjadi lebih baik."
Terselip keinginan didalam hatinya untuk dapat membelikan sesuatu yang tak pernah Ia rasakan sebelumnya, seperti saat Ia teringin mencicipi bagaimana rasa dari sepotong pizza, tetapi harus diurungkan melihat pendapatan yang diperolehnya lebih baik untuk dipergunakan untuk keperluan yang lain, pikirnya.
Dan dalam keheningan momen itu, kita semua diingatkan, bahwa rezeki tak selalu tentang jumlah, melainkan tentang keikhlasan memberi dan menerima. Saat Jestham menyelipkan sejumlah uang tambahan ke tangannya, air mata sang Bapak tak terbendung. Butir-butir jernih itu mengalir, membasahi pipi yang kerap terpapar angin dan debu jalanan. "Ini mukjizat dari Tuhan," bisiknya, seakan tak percaya bahwa hari ini, Ia pulang membawa lebih dari sekadar orderan biasa. Di sini, di antara rak-rak minimarket, Ia merasakan bahwa kebaikan masih ada dan Tuhan selalu punya cara untuk menghibur hamba-Nya yang sabar.
Semoga setiap langkah kakimu, Bapak, diberkahi oleh-Nya dengan rezeki yang melimpah dan kesehatan yang tak kenal lelah. Semoga ketulusanmu dalam berjuang untuk keluarga menjadi sebab turunnya rahmat dari langit, dan setiap keringat yang mengalir di siang hari berubah menjadi keberkahan di malam harinya. Tuhan takkan pernah tidur melihat hamba-Nya yang sabar, yakinlah bahwa di balik semua kesulitan yang kau hadapi hari ini, ada jalan terang yang sedang disiapkan untukmu dan keluargamu. Teruslah berjalan dengan iman, karena di setiap langkah ikhlasmu, ada malaikat yang turut mendoakan.