Semangat Tanpa Henti : Kisah Inspiratif Bapak Pedagang Kerupuk yang Tak Pernah Menyerah

Semangat Tanpa Henti : Kisah Inspiratif Bapak Pedagang Kerupuk yang Tak Pernah Menyerah
Medan Marelan, Kota Medan - (17/01/25) Matahari tergelincir ke barat, meninggalkan jejak cahaya keemasan di antara bangunan-bangunan kota. Di tepi jalan, seorang Bapak tua berjalan mengelilingi jalan tak berujung, memikul kerupuk-kerupuk dagangannya yang ditopang oleh sebatang kayu dipundaknya. Keriput di wajahnya bercerita tentang perjalanan panjang seorang pejuang kehidupan yang tak pernah menyerah. Tangannya yang bergetar sesekali memindahkan letak posisi dagangan yang Ia pikul antara kedua sisi pundaknya, sambil berharap ada pembeli yang menghampiri sebelum hari berakhir.
Hidup telah mengujinya dengan berbagai cobaan. Kepergian istri tercinta dan anak-anak yang telah berkeluarga meninggalkannya sendirian menghadapi kerasnya kehidupan. Setiap pagi, Ia berjalan kaki dari rumah sederhananya, menjajakan kerupuk dari satu tempat ke tempat lain. Hasilnya tak pernah pasti, kadang cukup untuk makan sehari, kadang hanya cukup untuk sekadar bertahan. Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang tak pernah luntur, keyakinannya bahwa rezeki akan datang pada waktunya.
Hari itu, usai menunaikan salat Jumat, Ia masih berkutat dengan rutinitasnya. Kerupuk-kerupuk yang dipikulnya, belum tersentuh pembeli. Pikirannya melayang pada nasibnya esok hari, apakah akan ada uang untuk membeli sebungkus nasi atau harus menahan lapar sampai dagangannya laku. Namun, Ia tak pernah lupa berdoa, memohon kekuatan dan rezeki dari Yang Maha Kuasa. Doa-doa itu yang menguatkannya, yang membuatnya tetap tegar meski badai kehidupan terus menerpa.

Tak disangka, pertolongan datang dari arah yang tak terduga. Jesica Thamrin dengan pertemuan yang tak disengaja kala itu menyaksikan perjuangan dan keteguhan hati sang Bapak. Tanpa banyak bicara, Ia membeli seluruh dagangan Bapak tersebut dan memberinya uang lebih sebagai bentuk kepedulian. Air mata Bapak itu tak terbendung. Rasa syukur mengalir deras, bukan hanya untuk uang yang diterimanya, tetapi juga untuk kehangatan yang dirasakannya setelah sekian lama berjuang sendirian.
Sebelum berpisah, Jestham berpesan agar Bapak tersebut tetap semangat dan tak pernah berhenti berdoa. Pesan sederhana itu menyentuh relung hati terdalam. Sang Bapak pun mengangguk, sambil berbisik lirih doa untuk anak-anaknya yang jauh di perantauan. Ia hanya berharap mereka sehat, bahagia, dan selalu ingat untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
Kisah ini adalah potret nyata tentang ketegaran jiwa manusia. Tentang bagaimana keyakinan dan usaha tak kenal lelah bisa membawa pertolongan di saat yang tak terduga. Tentang makna sederhana dari sebuah rezeki yang tak selalu diukur dengan materi, tetapi juga dengan kehadiran orang-orang baik di sekitar kita. Di balik sebungkus kerupuk yang sederhana, tersimpan cerita tentang harapan, ketulusan, dan keyakinan bahwa selama kita masih berusaha dan berdoa, Tuhan akan selalu menyediakan jalan.