Inspiratif! Penjual Kerupuk Tuna Netra Ini Mampu Sekolahkan Anak Hingga Sarjana

Inspiratif! Penjual Kerupuk Tuna Netra Ini Mampu Sekolahkan Anak Hingga Sarjana
Kesawan, Kota Medan - (23/12/24) Di tengah keramaian pusat perbelanjaan dan keriuhan kota yang tak pernah padam, dengan langkah kecil sepasang kaki itu berjalan, terlihat bukan menuju kearah pintu masuk tempat perbelanjaan nan megah itu, melainkan mendekat kepada seseorang yang sedang duduk di pinggiran trotoar sembari menjajakan dagangan kerupuk yang dibawanya.
Jesica Thamrin menghampiri seorang Bapak yang sudah termakan usia senja itu, tertarik dengan apa yang dijajakan sang Bapak, bermaksud ingin membeli seluruh kerupuk dagangannya yang masih tersisa, dan menganggap itu adalah rezeki dari Tuhan yang diberikan untuk Bapak tersebut. Sangat senang mendengarnya, sang Bapak hanya bisa mengungkapkan syukur dan panjatan doa untuk Jestham, yang sudah berbaik hati membeli sisa dagangannya.
Mata sayu nya terlihat seperti menandakan bahwa penglihatannya sudah tak lagi sempurna. Dengan semua keterbatasan yang Ia miliki, Jestham dengan takjub melihat sang Bapak masih tetap bersemangat bekerja. Sedikit perbincangan hangat terjalin, menceritakan tentang kisah kehidupan sang Bapak yang sudah dari dahulu adalah seorang tuna netra yang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk dapat memandang dunia, Ia mendapatkan donor operasi transplantasi kornea dari seorang Dokter yang berasal dari Sri Lanka pada tahun 90-an. Seolah menjadi sebuah keajaiban baginya untuk dapat melihat bagaimana penampakan dunia ini barang hanya dengan kesempurnaan yang mencapai 35% saja.
Ia juga menceritakan mengenai anak-anaknya yang sukses meraih gelar sarjana dengan hasil perjuangan kerja kerasnya sendiri, melalui profesi sebagai seorang pedagang kerupuk Ia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga pendidikan tertingginya lulus dari sebutan Mahasiswa. Ia sangat bersyukur atas bagaimana perasaannya saat memiliki sebuah penglihatan. Baginya, ini amat sangat berharga karena Ia tak mau sekalipun membebani orang lain meskipun keluarga nya sendiri, Ia hanya ingin dapat mandiri dengan caranya sendiri yang tak mau sedikitpun menyusahkan sesiapapun. Sambil menangis, sang Bapak menceritakan dengan tak kuasa menahan sesak harunya.
Dengan keadaan yang sebelumnya Ia sangat merasa tidak sanggup untuk terus-menerus membebani keluarganya, baginya menjalankan hidup dengan bergantung kepada orang lain sangatlah berat untuk dilewati, Ia merasa selalu dihantui dengan rasa yang tak nyaman. Ia terus memohon kepada Tuhan, melangitkan doa meminta petunjuk dan ketegaran dalam menghadapi semuanya. Ia menganggap tidak ada halangan dengan keterbatasannya itu untuk menjadi manusia yang berserah dengan keadaan serta tak mau berjuang. Dalam keadaan seperti apapun Ia tetap giat melakukan usaha keras meski hanya bermodal jasa, selagi bukan meminta-minta.
Jesica Thamrin bersama dengan rekan lainnya lagi-lagi dibuat terkesima dan takjub, melihat bagaimana perjuangan sang Bapak dalam menjalani lika-liku kehidupannya. Di masa sekarang yang sangat marak dengan orang-orang yang lebih memilih untuk mengadah tangan meminta sejumlah receh daripada bekerja, sangat berbeda dengan sang Bapak yang jauh lebih baik seperti saat ini di setiap harinya berkeliling menjualkan kerupuk-kerupuk dagangannya. Merasa termuliakan, hatinya tersentuh untuk membagikan sedikit tambahan rezeki dari Tuhan dengan harapan dapat bermanfaat dan membawa berkat lebih banyak untuk sang Bapak.

Tak mampu lagi menahan pilu tangisnya, sang Bapak menerima dengan penuh rasa syukur, seraya memanjatkan doa kepada Tuhan agar selalu diberikan rezeki yang lapang, kesehatan, dan selalu dimudahkan segala urusannya, dengan tulus Ia ungkapkan segala harapan itu teruntuk Jestham. "Doa adalah alat yang tak terlihat bagi dunia yang terlihat," Ucap Jesica Thamrin yang turut dipercayai oleh sang Bapak, Ia mengatakan bahwa kala seseorang tidak dapat melihat, tetapi Tuhan melihat hati seseorang yang luar biasa seperti Bapak penjual kerupuk itu sehingga diberi sebuah mukjizat oleh Tuhan. Tak lupa Ia kembali mendoakan hal yang sama baiknya teruntuk seseorang yang sudah setulus hati telah mendonorkan mata untuknya sehingga Ia dapat melihat seperti sekarang.
Di sela seperti itu Ia masih mengingat anaknya, Ia memohon agar anaknya yang sedang mengikuti sebuah tes kedinasan agar turut di doakan, diberi kemudahan dan kelancaran serta diberikan hasil yang terbaik. Sungguh mulia nya sang Bapak yang serta merta masih mengingat apapun itu mengenai keluarga nya. Bapak, segala doa tulusmu akan selalu menyertai dimanapun kakimu berpijak. Semoga dilindungi dan diberkati dimanapun berada, Bapak!