Sepotong Roti, Sejuta Makna: Kisah Ketabahan Pedagang Keliling yang Bikin Haru

oleh Ramanda Aulizabullet
Ditinjau oleh Thomas Iskandar
Sumber: youtube/@ownerjestham
Sumber: youtube/@ownerjestham

Sepotong Roti, Sejuta Makna: Kisah Ketabahan Pedagang Keliling yang Bikin Haru

Stabat, Kota Langkat - (05/02/25) Di tepian jalan yang ramai lalu-lalang kendaraan, seorang Bapak paruh baya dengan sepeda motor tua yang dimodifikasi menjadi gerobak roti menarik perhatian Jesica Thamrin yang kala itu melintas bersama dengan tim lainnya. Bersama-sama mereka menghampiri gerobak sederhananya yang dipenuhi roti berbagai rasa yang masih tersusun rapi, pertanda hari itu belum banyak yang terjual. Kulitnya yang gelap terbakar matahari dan tangan-tangan beruratnya bercerita tentang perjuangan panjang di jalanan.



Percakapan singkat mengungkap kisah perjuangan yang luar biasa. Sudah lebih dari sepuluh tahun Bapak ini mengayuh sepeda motornya menembus terik dan hujan, melalui rute yang sama setiap hari dengan harapan tak pernah padam. "Kadang pulang dengan roti separuh tak terjual," katanya dengan senyum yang tetap hangat, tak jarang Ia harus menanggung kerugian jika dagangannya tak habis.



Di balik kerja kerasnya, tersimpan kisah keluarga yang mengharukan. Bapak ini telah menikah selama lima belas tahun dengan sang istri, Minawati, yang bekerja sebagai guru TK honorer. Mereka dikaruniai tiga orang anak, yang tertua kini duduk di kelas 1 SMP. Penghasilan pas-pasan dari berjualan roti dan gaji honorer sang istri harus mencukupi kebutuhan keluarga mereka.



 Penjual Roti Pejuang Keluarga
 Penjual Roti Pejuang Keluarga


Yang paling mengagumkan adalah keteguhan hati bapak ini dalam menjalani kehidupan. Meski sibuk berjualan seharian, Ia tak pernah melupakan kewajiban salat lima waktu. Melihat perjuangan hidup Bapak tersebut, Jestham tergerak untuk membantu. Ia memutuskan membeli semua sisa roti seharga Rp400.000 dan memberikan tambahan uang sebagai bantuan. Roti-roti tersebut rencananya akan dibagikan kepada anak-anak di kantor Jestham, namun juga dibagikan kepada orang sekitar yang saat itu berlalu lalang. Bapak pedagang roti itu pun tak kuasa menahan haru, berulang kali mengucap syukur atas rezeki tak terduga yang datang sore itu.



Semoga semangat juang Bapak tak pernah padam, rezekinya senantiasa dilapangkan, dan keluarganya diberkahi kesehatan serta kebahagiaan. Di balik setiap roti yang dijual, terkandung doa dan kerja keras yang kelak akan berbuah manis. Teruslah berjalan dengan keyakinan, Bapak, karena di setiap langkah ikhlas, pasti ada tangan Tuhan yang menuntun dan kebaikan orang-orang yang tergerak untuk membantu.

Referensihttps://www.youtube.com/watch?v=7uHYbdHRsYM