Jestham Berbagi : Keteguhan Hati Ibu penjual Tape

Jestham Berbagi : Keteguhan Hati Ibu penjual Tape
Pematang Siantar, Sumatera Utara - (22/12/24) Di bawah langit kelabu yang menitikkan rintik hujan, seorang Ibu penjual tape melangkah pelan namun penuh tekad. Tubuhnya mungkin lelah, tetapi semangatnya tak pernah padam. Dengan tape yang dijunjung di atas kepala, Ia berjalan menyusuri jalanan basah, seolah membawa harapan di setiap langkahnya. Sosoknya menarik perhatian Jesica Thamrin, yang akrab disapa Jestham, saat sedang mengunjungi sebuah kegiatan sosial di Pematang Siantar. Penasaran, Jestham pun menghampiri sang Ibu untuk berbincang sekaligus membeli dagangannya.
Sang Ibu, dengan wajah lelah namun penuh semangat, menjelaskan bahwa Ia menjual tape seharga Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per bungkus. Meski hujan turun, Ia tetap berkeliling menjajakan tape demi menghidupi anak-anaknya yang masih bersekolah. Suaminya, yang sebelumnya bekerja sebagai buruh bangunan, baru saja keluar dari rumah sakit setelah menderita sakit paru-paru akibat kebiasaan merokok. Sejak itu, beban hidup sepenuhnya Ia tanggung seorang diri.
Jestham, yang tergerak oleh cerita sang Ibu, bertanya berapa harga semua tape yang tersisa. Ternyata, totalnya hanya Rp 26.000. Dengan hati tulus, Jestham mencoba menawar, “Kalau saya tawar sedikit, boleh, Bu?” Sang Ibu dengan ikhlas mengiyakan, meski harga yang diminta sudah sangat murah. Namun, Jestham justru membuat kejutan, “Kalau saya tawarnya Rp 1.000.000, boleh, Bu?”
Mendengar tawaran itu, sang Ibu tak mampu menahan haru. Air matanya mengalir deras saat Ia menceritakan betapa sulitnya mencari uang di tengah kondisi yang Ia alami. Ia harus berjuang sendiri menghidupi anak-anaknya, sementara suaminya belum bisa bekerja karena masih dalam masa pemulihan. Ia bahkan tidak sempat pergi ibadah ke gereja hari itu karena harus mencari uang. Di tengah kesulitan, Ia selalu berdoa agar suaminya cepat sembuh dan bisa membantunya mencari nafkah.
Mendengar seluruh kisah sang Ibu, Jestham merasa tersentuh. Ia tergerak untuk memberikan sedikit rezeki tambahan sebagai bentuk dukungan. Jestham mengingatkan sang Ibu bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan manusia. Ia berpesan agar Ibu tersebut tetap kuat dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan, seberat apa pun masalah yang dihadapi.

Sang Ibu pun tak kuasa menahan tangis. Ia bersyukur atas rezeki yang datang secara tak terduga. Meski sempat merasa mati rasa terhadap Tuhan di tengah kesulitan yang Ia alami, Ia kini kembali merasakan kasih-Nya melalui kebaikan Jestham. Ia percaya bahwa Tuhan masih memberkati hidupnya, meski dalam bentuk yang tak terduga.
Jestham, yang memahami perasaan sang Ibu, kembali memberikan pesan penuh harapan. Ia mengingatkan sang Ibu bahwa setiap usaha yang dilakukan tidak akan sia-sia. Tuhan selalu membersamai setiap langkah hidupnya. Jestham berharap, bantuan yang diberikan bisa sedikit meringankan beban sang Ibu dan keluarganya.
Kisah perjuangan sang Ibu penjual tape ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang arti ketangguhan dan keikhlasan dalam menghadapi ujian hidup. Meski hidup terasa berat, semangatnya untuk terus berjuang dan keyakinannya bahwa Tuhan selalu ada di sisinya patut menjadi inspirasi bagi siapa pun.
Tetap semangat, Ibu. Apapun usaha yang telah dilakukan hari ini, percayalah tidak ada yang sia-sia. Tuhan selalu membersamaimu.