Keteguhan Hati Seorang Pedagang Mainan: Perjuangan Bapak dari Jogja untuk Keluarga Tercinta

Keteguhan Hati Seorang Pedagang Mainan: Perjuangan Bapak dari Jogja untuk Keluarga Tercinta
Medan Barat, Kota Medan - (25/12/24) Di sudut jalan yang ramai di kota Medan, seorang Bapak dengan gerobak mainan sederhana menarik perhatian Jesica Thamrin, seorang content creator sekaligus pencetus Brand Kecantikan JÈSTHAM yang saat itu sedang melintas. Gerobaknya dipenuhi berbagai mainan tradisional, seperti kincir angin dan gasing, yang terlihat dibuat dengan penuh ketelitian. Wajahnya yang teduh dan senyum tulusnya membuat Jestham penasaran untuk mendekat.
“Ini buatan sendiri, Mbak,” ujar sang Bapak dengan bangga saat Jestham memeriksa mainan-mainan tersebut.
Sambil memegang salah satu mainan, Jestham bertanya, “Satu berapa, Pak?”
“Rp20.000, Mbak,” jawab sang Bapak dengan ramah.
Tanpa ragu, Jestham memutuskan untuk membeli lima buah mainan. “Ini pas untuk live saya,” ujarnya sambil tersenyum. Ia merasa mainan-mainan itu tidak hanya unik, tetapi juga penuh makna, karena dibuat dengan tangan seorang Bapak yang penuh perjuangan.

Sang Bapak berasal dari Jogja dan telah satu setengah bulan berada di Medan. Ia menempuh perjalanan jauh dengan naik bis, meninggalkan keluarga tercinta demi mencari penghidupan yang lebih baik. Setiap hari, Ia berkeliling kota dengan gerobaknya, berharap dagangannya laku terjual. Kadang Ia berhasil menjual semua mainannya, tapi tak jarang Ia pulang dengan gerobak yang masih penuh. Namun, Ia tak pernah mengeluh. Baginya, ini adalah bagian dari perjuangan hidup.
Ketika Jestham bertanya tentang alasan di balik semangatnya yang tak pernah padam, sang Bapak menjawab dengan sederhana namun penuh makna. Ia melakukannya demi anak, cucu, dan istri yang Ia rindukan. Rasa rindu itu yang membuatnya tetap bertahan, meski harus jauh dari keluarga.
Mendengar cerita sang Bapak, Jestham pun tergerak untuk membantu. Ia membeli beberapa mainan dan memberikan tambahan uang untuk ongkos pulang sang Bapak ke Jogja. Bagi sang Bapak, bantuan itu bagai angin segar yang meringankan beban hidupnya. Ia pun tak mampu menahan air mata, mengucap syukur atas kebaikan yang diterimanya.
Tak lupa, sang Bapak menyampaikan pesan haru untuk istri dan anak-anaknya. Dengan suara bergetar, Ia berkata, “Istriku yang tersayang, aku lagi berjuang demi keluarga. Tunggu di rumah ya, aku sudah mau segera pulang. Aku tetap sayang sama istri dan anak-anakku. Semoga kita semua sehat selalu.”
Kisah ini adalah cerminan keteguhan hati dan cinta sejati seorang ayah dan suami. Meski jauh dari keluarga, sang Bapak tak pernah menyerah. Semangatnya yang tak kenal lelah dan ketulusannya dalam berjuang adalah pelajaran berharga bagi kita semua.
Semoga setiap langkah dan usaha yang Ia lakukan selalu diberkahi oleh Sang Pencipta. Untuk Bapak, semoga cepat pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta. Semangatmu adalah bukti bahwa cinta dan tanggung jawab tak pernah mengenal jarak atau waktu.