Langkah Kakek yang Tak Pernah Lelah: Kisah Keteguhan Hati dan Keikhlasan dalam Kehidupan

Langkah Kakek yang Tak Pernah Lelah: Kisah Keteguhan Hati dan Keikhlasan dalam Kehidupan
Jl. Sisingamangaraja, Kota Medan - (19/02/25) Perjalanan rutin yang dilalui Jesica Thamrin kali ini berjalan dengan berbeda. Di tengah terik matahari yang menyengat itu, pandangannya tiba-tiba tertuju pada seorang Kakek tua yang berjalan tertatih di pinggir jalan. Punggungnya yang bungkuk tampak menahan beban berat, bukan hanya setumpuk dagangan kerupuk yang Ia pikul, tetapi juga dari beratnya kehidupan yang harus Ia jalani. Tanpa ragu, Jestham menghentikan langkahnya dan menyapa sang Kakek dengan hangat.
Dalam percakapan singkat, terungkap bahwa Kakek berusia 78 tahun itu menghabiskan hari-harinya dengan berjalan kaki dari pagi hingga petang, menjajakan kerupuk demi sesuap nasi. Meski hanya mendapat untung sedikit, Ia tak pernah mengeluh. Jestham pun tertegun, menyadari betapa besar perjuangan orang tua itu hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

Namun, di balik ketegaran sang Kakek, tersimpan duka yang dalam. Dengan suara bergetar, Ia bercerita tentang anak laki-lakinya yang baru berpulang dua bulan lalu di usia 15 tahun. Penyakit jantung, paru-paru, dan liver telah merenggut nyawa sang buah hati setelah sekian lama menderita. "Dia sering ikut saya jualan," kenang Kakek itu, matanya berkaca-kaca. Kini, Ia harus berjalan sendirian, menanggung rindu yang tak terobati.
Mendengar cerita itu, Jestham merasa dunia sejenak berhenti. Ia membayangkan betapa pilunya hati seorang ayah yang harus melepas anaknya pergi selamanya. Tanpa pikir panjang, Ia pun membeli seluruh kerupuk dagangan Kakek tersebut dan memberikan sejumlah uang lebih. "Ini untuk kakek," ujarnya sambil menyalami tangan yang sudah berkeriput itu.
Sang Kakek terlihat tersentuh oleh kebaikan Jestham. Air matanya nyaris tumpah ketika pendiri brand kecantikan JÈSTHAM itu berpesan, "Semoga Kakek selalu diberi kesehatan dan kekuatan." Jestham pun mengajaknya untuk tetap bersabar dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Betapa banyak kisah ketabahan yang tersembunyi di balik wajah-wajah biasa yang ia temui sehari-hari. Kakek penjual kerupuk itu mengajarkannya bahwa kekuatan sejati terletak pada kemampuan bertahan di tengah kesulitan, bukan pada banyaknya harta yang dimiliki.
Di tengah perjuangan hidup yang tak mudah, semoga sang Kakek senantiasa diberi kekuatan, kesehatan, dan ketabahan oleh Yang Maha Kuasa. Semoga setiap langkahnya dilapangkan rezeki, setiap kesedihannya dihibur dengan ketenangan, dan setiap usahanya dibalas dengan keberkahan.