Demi Membahagiakan Keluarga! Bapak Ini Sampai Rela Tidak Pernah Libur

oleh Ramanda Aulizabullet
Ditinjau oleh Thomas Iskandar
Sumber: youtube/@ownerjestham
Sumber: youtube/@ownerjestham

Demi Membahagiakan Keluarga! Bapak Ini Sampai Rela Tidak Pernah Libur

Jl. Guru Patimpus, Kota Medan - (17/12/25) Di antara ribuan ojol yang hilir mudik mengais rezeki, ada Pak Fais dengan motor tuanya yang setia menemani dari subuh hingga larut malam. Hari itu, seperti biasa, Ia menerima orderan tanpa tahu bahwa takdir sedang menyiapkan kejutan terindah dalam hidupnya. "Bapak, ini orderan barangnya kita beli dulu didalam boleh, ya, Pak? Kita belanja sembako, Bapak boleh ambil apa saja selama 2 menit," ucap Jestham dengan mata berbinar, membuka pintu rezeki yang tak pernah Ia bayangkan sebelumnya.



Dua menit. Hanya 120 detik untuk mengumpulkan semua impian yang tertunda. Tangan Pak Fais yang biasa menggapai orderan kini gemetar memilih beras, minyak, gula, barang-barang sederhana yang bagi keluarganya adalah kemewahan. "Ayo Pak, cepat!" seru Jestham bersemangat, sementara kamera mengabadikan setiap detik keharuan yang tak ternilai ini.



Bapak Ojol Pejuang Tangguh
Bapak Ojol Pejuang Tangguh


Perjuangan hidupnya tergambar jelas di setiap kerutan wajahnya. Bekerja tanpa hari libur, Ia hanya bisa membawa pulang penghasilan pas-pasan yang nyaris tak pernah cukup untuk membeli sedikit kebahagiaan tambahan bagi istri dan ketiga anaknya. Istri setianya mengais rezeki sebagai petani di lahan sewa, sementara tiga anaknya masih mengejar cita-cita di bangku sekolah. Penghasilan 75 ribu sehari adalah berkah, 200 ribu di akhir pekan adalah anugerah. Tapi hari ini, Ia mendapat lebih dari sekadar angka-angka itu.



Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Pak Fais menyampaikan pesan yang telah lama terpendam di hatinya. Untuk sang istri yang setia mendampinginya selama tiga puluh tahun lebih, Ia mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga atas segala kesabaran dan pengertiannya. Sementara untuk anak-anak tercinta, pesannya penuh harapan dan doa, berharap mereka dapat meraih pendidikan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih sejahtera daripada yang pernah Ia alami.



Sebagai penutup, Jestham memberikan tambahan rezeki untuk dapat sekadar dibelikan bungkusan berisi bolu kesukaan istri Pak Fais, simbol kecil dari kebahagiaan yang selama ini sulit Ia berikan. Pak Fais menerimanya dengan hati yang berbunga-bunga, merasa seolah seluruh beban hidupnya terangkat sejenak. Ia pulang bukan hanya membawa tumpukan sembako, tetapi juga kebahagiaan yang tak ternilai, sebuah memori indah yang akan dikenang oleh seluruh keluarganya.



Di antara debu jalanan yang melekat di motornya, ada cahaya ketulusan yang tak pernah pudar. Semoga setiap kilometer yang Pak Fais tempuh kelak berujung pada kebahagiaan yang lebih panjang dari jalanan yang Ia lalui. Semoga rezekinya mengalir seperti rintik hujan di musim kemarau datang tepat saat dibutuhkan, menyuburkan setiap benih harapan yang Ia tanam untuk keluarganya. Untuk siapapun sosok Bapak seperti Pak Fais, yang menjadikan lelah sebagai doa dan setia sebagai bahasa cinta, semoga dunia suatu hari membalas semua kesabaranmu dengan kejutan-kejutan manis yang layak kau terima.

Referensihttps://www.youtube.com/watch?v=PXfpMfpXNFg