Ketekunan dan Semangat Juang Seorang Bapak Penjual Kerupuk dari Palembang

Ketekunan dan Semangat Juang Seorang Bapak Penjual Kerupuk dari Palembang
Medan Polonia, Kota Medan - (28/12/24) Di pagi yang cerah kemarin, tim Jestham berkesempatan bertemu dengan seorang Bapak penjual kerupuk yang menginspirasi. Sosoknya begitu sederhana, namun ketekunan dan semangat juangnya sungguh luar biasa. Bapak tersebut merantau jauh dari kota Palembang, meninggalkan istri dan anak tercinta demi mencari rezeki yang lebih baik di kota Medan. Tujuannya jelas memberikan masa depan yang lebih cerah bagi keluarganya.
Setiap hari, dengan tekun Ia menjajakan kerupuk di sudut-sudut kota Medan. Perjuangannya tidaklah mudah. Hasil yang Ia dapatkan sering kali belum sebanding dengan jerih payah yang Ia keluarkan. Namun, Ia tak pernah menyerah. Dalam setiap langkahnya, Ia selalu menyertakan doa, memohon kelancaran dan keberkahan dalam usahanya. Impian terbesarnya sederhana namun penuh makna, suatu hari nanti, Ia ingin kembali ke kampung halaman dengan membawa kebahagiaan dan kesuksesan untuk istri serta anak yang Ia rindukan.
Saat Jestham bertemu dengannya, sang Bapak sedang menjual kerupuk dengan harga Rp10.000 per bungkusnya. Hari itu, Ia baru berhasil menjual 12 bungkus dari total 25 bungkus yang dibawanya. Ia sudah berjualan sejak pukul 08.00 pagi dan biasanya pulang sekitar pukul 17.00 sore. Ketika ditanya tentang keluarganya, sang Bapak bercerita bahwa Ia memiliki seorang anak yang masih duduk di bangku SMA. Anaknya bernama Rizki Amelia, dan Ia sangat berharap bisa memberikan yang terbaik untuk pendidikan anaknya.
Sang Bapak berasal dari Palembang dan merantau ke Medan sendirian. Istri dan anaknya tetap tinggal di kampung halaman. Setiap kali Ia mendapatkan uang, Ia selalu mengirimkannya ke keluarga. "Kalau ada uang, saya transfer. Kadang Rp200 ribu, kadang Rp100 ribu, tergantung hasil jualan," ujarnya dengan penuh kesederhanaan.
Melihat ketulusan dan semangat juangnya yang tak pernah padam, Jestham tergerak untuk memberikan dukungan. Ia membeli habis dagangan sang Bapak dengan memberikan harga yang melebihi dari yang semestinya. Sang Bapak pun terkejut dan tak bisa menyembunyikan air matanya. "Masyaallah, rezeki dari Tuhan untuk bapak hari ini," ucapnya dengan suara bergetar.

Tak hanya itu, Jesica Thamrin, juga memberikan tambahan rezeki lebih untuk ongkos sang Bapak pulang ke Palembang. Bapak tersebut tak kuasa menahan haru. "Ibu ini seperti malaikat yang diutus Tuhan," katanya sambil tersenyum bahagia, melihat seluruh kebaikan yang Jestham berikan untuknya. Sesuai dengan nazarnya, yang mana jika Ia mendapatkan rezeki lebih, maka Ia akan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya, bertemu dan berkumpul lagi bersama dengan keluarga nya. Bagi sang Bapak, kebaikan Jestham yang telah diberikan kepadanya adalah sebuah rezeki Tuhan yang luar biasa, layaknya seorang malaikat yang diutus oleh Tuhan untuk memberikan nikmat yang tak terduga.
Di depan kamera, sang Bapak menyampaikan pesan hangat untuk keluarganya. "Anak-anakku, terutama Oktarina, Tri Oktarina, dan Rizki Amelia, saya berjuang demi kalian. Ibu tahu sendiri dari mana awalnya saya berjuang. Saya tetap setia pada anak-anak dan ibu. Semoga kita dapat bertemu kembali," ujarnya dengan penuh haru.
Di balik setiap perjuangan, ada harapan dan doa yang tak pernah putus. Ingatlah, setiap langkah kecil yang kita ambil dengan tekun dan penuh keyakinan, akan membawa kita menuju impian yang besar. Jangan pernah menyerah, karena di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan yang menanti. Tetap semangat dan sehat selalu, Bapak! Segala perjuangan dan segala usahamu akan membawakan berkat bagi setiap doa-doa yang telah kau tabur.